WHO Selidiki Penyakit Misterius di Kongo yang Membunuh Puluhan Orang

09 Desember 2024 14:56
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Kongo yang dirilis oleh WHO, hingga saat ini tercatat 394 kasus penyakit misterius dengan 30 kematian di zona kesehatan Panzi. Namun, laporan otoritas setempat pada awal pekan ini menyebutkan bahwa jumlah kematian mencapai 143 orang pada bulan November 2024.

Sahabat.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan tim ahli ke Republik Demokratik Kongo untuk menyelidiki penyakit misterius yang telah menyebabkan kematian puluhan orang di negara tersebut. Langkah ini diambil untuk membantu otoritas kesehatan setempat dalam menangani krisis kesehatan yang tengah berlangsung.

Tim WHO saat ini sedang menuju ke Panzi, sebuah wilayah di Provinsi Kwango, bagian barat daya Kongo, dengan membawa obat-obatan penting dan peralatan diagnostik. Usaha ini bertujuan untuk menganalisis penyebab penyakit misterius tersebut.

"Kami memprioritaskan untuk memberikan dukungan efektif kepada keluarga dan masyarakat yang terdampak," ujar Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, pada hari Minggu, 8 Desember 2024.

"Segala upaya tengah dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit ini, memahami cara penularannya, dan memastikan respons yang tepat secepat mungkin," tambahnya.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Kongo yang dirilis oleh WHO, hingga saat ini tercatat 394 kasus penyakit misterius dengan 30 kematian di zona kesehatan Panzi. Namun, laporan otoritas setempat pada awal pekan ini menyebutkan bahwa jumlah kematian mencapai 143 orang pada bulan November 2024.

Gejala yang dialami oleh pasien meliputi sakit kepala, batuk, demam, kesulitan bernapas, dan anemia. Saat ini, laboratorium sedang melakukan analisis untuk mengidentifikasi penyebab penyakit tersebut.

WHO berkomitmen untuk segera membagikan informasi terbaru setelah hasil uji laboratorium tersedia. "Kami akan memastikan bahwa setiap perkembangan terkait penyebab dan langkah-langkah pengendalian penyakit ini segera diketahui publik," ujar Matshidiso Moeti.

Krisis ini menjadi perhatian internasional mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat di Kongo. WHO dan pemerintah setempat diharapkan dapat menemukan solusi untuk menghentikan penyebaran penyakit ini secepatnya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment