Anggur Merah Vs Anggur Putih: Mana yang Sebenarnya Lebih Baik untuk Tubuh? Jawaban Ahli Bikin Kaget

05 Desember 2025 14:22
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dua gelas red wine dan white wine yang diminum saat cuaca cerah, menggambarkan perbandingan kedua jenis wine dalam gaya hidup modern.

Sahabat.com - Perdebatan soal anggur merah dan anggur putih memang tak pernah selesai, terutama ketika dikaitkan dengan gaya hidup sehat. Banyak yang percaya segelas anggur bisa menyehatkan jantung, namun para ahli justru mengungkapkan fakta yang cukup berbeda. 

Sapna Peruvemba, M.S., R.D.N., ahli gizi dan peneliti nutrisi dari Loma Linda University, menegaskan bahwa penelitian lama memang sempat menyoroti potensi perlindungan jantung dari konsumsi anggur atau wine, tapi temuan baru menunjukkan gambaran yang jauh lebih kompleks. 

“Tidak ada jumlah wine yang benar-benar bisa dianggap sehat,” ujarnya.

Perbedaan utama anggur merah dan anggur putih terletak pada proses pembuatannya. Anggur putih atau Red wine difermentasi bersama kulit, biji, dan batang anggur—bagian yang kaya antioksidan seperti resveratrol, catechin, quercetin, hingga anthocyanin. Anggur putih atau White wine justru kehilangan sebagian besar zat tersebut karena kulit dan bijinya dibuang sebelum fermentasi. 

Baca Juga: Risiko Kanker: Mana yang Lebih Berbahaya, Anggur Merah atau Putih?

Meski begitu, ahli nutrisi Jamie Baham, M.S., R.D.N., L.D., menjelaskan bahwa kandungan antioksidan dalam wine tetap jauh lebih kecil dibanding yang bisa diperoleh dari buah segar. “Untuk mendapatkan efek terapeutik resveratrol dari wine, jumlah yang harus diminum justru berdampak buruk bagi tubuh,” tuturnya.

Meski red wine unggul dari segi nutrisi, keduanya tetap mengandung alkohol—zat yang diklasifikasikan sebagai karsinogen Grup 1 oleh WHO. Artinya, risiko kesehatan tetap ada pada semua jenis wine, termasuk peningkatan risiko kanker. Baham bahkan menekankan bahwa olahraga rutin dan konsumsi serat jauh lebih efektif untuk menjaga kesehatan jantung tanpa risiko tambahan.

Ada pula kelompok yang disarankan untuk menghindari alkohol sepenuhnya, seperti ibu hamil atau menyusui, penderita penyakit hati, mereka yang memiliki masalah jantung atau pencernaan, pengguna obat tertentu, serta individu dengan riwayat kekerasan alkohol atau risiko kanker yang tinggi.

Pada akhirnya, wine sebaiknya dinikmati sebagai bagian dari gaya hidup, bukan sebagai “obat kesehatan.” Baham mengingatkan, “Jika ingin minum, lakukan dengan bijak dan tidak berlebihan.” Selama tidak menggantikan pilihan sehat lain—seperti makan buah kaya antioksidan—wine masih bisa dinikmati sesekali tanpa mengganggu kualitas hidup.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment