Sahabat.com - Menjaga jam tidur yang konsisten ternyata bisa jadi “ritual malam” sederhana yang berdampak besar untuk menurunkan tekanan darah. Temuan ini datang dari penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa bukan hanya durasi tidur, tetapi juga kapan kita tidur yang sangat memengaruhi kesehatan jantung.
Dr. William Lu, Medical Director di Dreem Health San Francisco, menegaskan bahwa konsistensi jam tidur hampir sama pentingnya dengan jumlah jam tidur itu sendiri.
“Keduanya penting, tetapi bukti terbaru menunjukkan keteraturan—tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari—menjadi indikator risiko kardiovaskular yang berdiri sendiri,” ujarnya.
Penelitian yang terbit di jurnal Sleep Advances menemukan bahwa para peserta dengan tekanan darah tinggi yang mempertahankan jam tidur stabil selama dua minggu mengalami penurunan tekanan darah yang kecil namun signifikan, meski durasi tidur mereka tidak bertambah. Variasi jam tidur mereka turun dari sekitar 30 menit menjadi hanya beberapa menit, dan perubahan sederhana itu cukup membantu mengembalikan pola tekanan darah yang lebih sehat di malam hari.
Baca Juga: Tren “Dark Showering”, Ritual Mandi Gelap yang Bikin Tidur Nyenyak dan Pikiran Tenang
Dr. Lu menjelaskan bahwa jadwal tidur yang teratur membantu sinkronisasi ritme sirkadian tubuh.
“Jam tidur dan bangun yang konsisten menjaga jam biologis tetap selaras dengan siklus siang dan malam,” katanya.
Dengan ritme yang stabil, hormon seperti melatonin dan kortisol akan dilepas pada waktu yang tepat, mendukung naik-turunnya tekanan darah secara alami selama 24 jam.
Ia juga mengingatkan bahwa perubahan jam tidur bisa berdampak lebih cepat daripada yang disadari. Bahkan kebiasaan begadang di akhir pekan dapat langsung mengganggu pola tekanan darah. Untuk membangun rutinitas sehat, ia menyarankan memulai dari jam bangun.
“Tetapkan waktu bangun yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan, dan dapatkan paparan cahaya pagi selama 30 menit setelah bangun,” ujarnya.
Dari situ, sesuaikan jam tidur malam yang cukup sebelum waktu bangun tersebut.
Rutinitas ringan sebelum tidur, mengurangi kafein dan screen time di malam hari juga dapat membantu. Meski begitu, Dr. Lu menegaskan bahwa kebiasaan tidur yang konsisten bukan pengganti obat hipertensi, melainkan pendukung yang aman dan berisiko rendah.
Peneliti mengakui ada keterbatasan dalam studi ini karena jumlah peserta hanya 11 orang dengan obesitas dan hipertensi, serta durasi studi hanya dua minggu tanpa kelompok kontrol. Meski hasilnya menjanjikan, penelitian berskala lebih besar tetap dibutuhkan. Bagi siapa pun yang ingin mengubah pola tidur demi tekanan darah lebih stabil, berkonsultasi dengan dokter tetap langkah pertama yang dianjurkan.
0 Komentar
Keluar Saat Cuaca Dingin Bikin Cepat Sakit? Ahli Beberkan Fakta yang Jarang Diketahui
Anggur Merah Vs Anggur Putih: Mana yang Sebenarnya Lebih Baik untuk Tubuh? Jawaban Ahli Bikin Kaget
Kebiasaan Sederhana Sebelum Tidur Ini Ternyata Bisa Turunkan Tekanan Darah, Dokter Ungkap Alasannya
Terbukti! Punya Hewan Peliharaan Bikin Lansia Lebih Panjang Umur dan Otak Tetap Tajam
Leave a comment